Tes Poligraf - Arti, Cara Kerja, dan Keakuratan Hasilnya Ada Disini
Tes poligraf, juga dikenal sebagai tes kebohongan, adalah tes yang dirancang untuk mengukur respons fisiologis seseorang terhadap serangkaian pertanyaan. Tes ini sering digunakan dalam investigasi kejahatan dan penegakan hukum, namun juga dipakai dalam seleksi pekerjaan dan pemeriksaan keamanan.Arti Tes Poligraf
Tes poligraf diterjemahkan dari bahasa Yunani, "polygraphia", yang berarti "tulisan banyak". Nama ini dikarenakan tes tersebut merekam banyak respons fisiologis sekaligus, seperti denyut nadi, tekanan darah, pernafasan, dan aktivitas elektrodermal pada kulit.Tes poligraf diyakini dapat mengukur kejujuran seseorang, meskipun beberapa orang tvang meragukan keefektifannya. Tes ini sering digunakan dalam investigasi kejahatan, seperti kasus pembunuhan, pencurian, pemerkosaan, dan lain-lain. Selain itu, tes poligraf juga dipakai dalam seleksi pekerjaan yang bersifat sensitif atau dalam pemeriksaan keamanan, seperti pada posisi pemerintah yang memiliki akses ke dokumen rahasia.Cara Kerja Tes Poligraf
Tes poligraf dilakukan dengan menempatkan sejumlah sensor di beberapa bagian tubuh subyek yang sedang diuji. Sensor-sensor tersebut akan merekam respons fisiologis seperti denyut nadi, tekanan darah, pernapasan, dan aktivitas elektrodermal pada kulit.Subyek kemudian akan diberikan serangkaian pertanyaan secara verbal, yang biasanya terkait dengan kasus yang sedang diinvestigasi atau posisi pekerjaan yang ingin diisi. Bila subyek menganggap bahwa pertanyaan tersebut menyangkut masalah yang sensitif atau memerlukan kejujuran, respons fisiologisnya mungkin akan berubah.Setelah sejumlah pertanyaan diajukan, teknisi akan mengamati hasil rekaman dan mencoba memisahkan respons yang memang terkait dengan pertanyaan tersebut dari respons yang mungkin dihasilkan secara alami. Hasil akhirnya adalah sebuah grafik atau pola respons fisiologis, yang kemudian akan dianalisis untuk menentukan tingkat kejujuran subyek.Keakuratan Hasil Tes Poligraf
Keakuratan hasil tes poligraf masih menjadi topik perdebatan di kalangan para peneliti. Beberapa studi menunjukkan tingkat akurasi yang tinggi, sementara yang lain menyebutkan bahwa tes ini dapat menghasilkan banyak kesalahan.Masalah utama dengan tes poligraf adalah bahwa respons fisiologis yang diamati mungkin dipicu oleh faktor selain kebohongan, seperti kecemasan atau ketegangan. Hal ini bisa menghasilkan kesalahan positif, artinya seseorang dapat disalahkan sebagai pembohong meskipun sebenarnya dia jujur. Sebaliknya, kesalahan negatif juga mungkin terjadi, yang berarti seseorang dapat dianggap jujur meskipun dia sebenarnya sedang berbohong.Sejumlah alat bantu baru-baru ini dikembangkan untuk meningkatkan tingkat keakuratan tes poligraf, seperti penambahan sensor atau perangkat lunak pengolahan data yang lebih canggih. Ada juga pendekatan yang lebih holistik, yang mempertimbangkan faktor psikologis dan lingkungan selama tes poligraf dilaksanakan.Keyword Turunan Untuk Tes Poligraf
- Tes kebohongan- Pemeriksaan keamanan- Investigasi kejahatan- Seleksi pekerjaan- Sensor-sensor tubuh- Respons fisiologis- Denyut nadi- Tekanan darah- Pernafasan- Aktivitas elektrodermal- Grafik respons fisiologis- Tingkat kejujuran- Tingkat akurasi- Kesalahan positif- Kesalahan negatif- Perangkat lunak pengolahan data- Faktor psikologis- Faktor lingkungan.Kelebihan dan Kekurangan Tes Poligraf
Kelebihan Tes Poligraf
- Dapat memperoleh informasi yang sulit didapatkan dengan cara lain, seperti kejadian yang terjadi di balik layar.- Dapat menjadi penyaringan awal untuk posisi pekerjaan yang bersifat sensitif.- Hanya membutuhkan waktu singkat untuk melakukan tes.Kekurangan Tes Poligraf
- Tidak 100% akurat dan dapat menghasilkan kesalahan positif dan negatif.- Terkadang terpengaruh oleh faktor lain selain kejujuran, seperti kecemasan atau ketegangan.- Terkadang dianggap tidak adil oleh beberapa pengguna yang menganggap bahwa tes ini dapat membahayakan karir seseorang meskipun dia jujur.Tes Poligraf - Arti dan Cara Kerja
Tes Poligraf, yang juga dikenal sebagai Tes Kebohongan atau Tes Kepalsuan, merupakan sebuah tes yang digunakan untuk menilai kredibilitas atau kepercayaan seseorang. Tes ini biasanya digunakan oleh Penyidik Kepolisian atau Organisasi Pemerintah untuk menentukan apakah seseorang memang berkata jujur atau sedang berbohong dalam pertanyaan tertentu.
Cara kerja tes ini didasarkan pada pengukuran reaksi Tubuh manusia terhadap rangsangan tertentu yang diberikan oleh poligraf, sebuah instrumen yang membaca dan merekam aktivitas fisik seseorang. Tes Poligraf umumnya mengukur tiga variabel aktivitas fisik yaitu, tekanan darah, detak jantung dan pernapasan. Ketiga variabel ini dianggap dapat dipengaruhi oleh seorang ketika sedang berbicara atau memberikan jawaban tentang sesuatu. Tes ini pada umumnya mengukur perbedaan aktivitas fisik yang terjadi ketika seseorang memberikan jawaban yang jujur atau sedang berbohong.
Keakuratan Tes Poligraf
Meskipun Tes Poligraf sering digunakan sebagai alat untuk menilai kepercayaan seseorang, namun Anda harus ingat bahwa tes ini tidak sempurna dan masih memiliki kekurangan dalam keakuratan hasilnya.
Berikut ini beberapa kekurangan dari Tes Poligraf:
Rentan terhadap Kesalahan Teknis
Poligraf merekam dan menganalisis aktivitas fisik, dan pengukurannya mungkin dapat dipengaruhi oleh lingkungan uji, atau ketidakpastian teknis. Ada kemungkinan yang cukup besar bahwa alat poligraf itu sendiri dapat mengalami kerusakan atau tidak benar-benar berfungsi dengan baik, karena semuanya tergantung pada cara pengukurannya.
Kemampuan Setiap Poligrafis yang Tidak Sama
Tidak semua poligrafis memiliki kemampuan yang sama untuk melakukan tes poligraf yang akurat. Kemampuan ini dipengaruhi oleh keterlatihan seorang poligrafis dalam melakukan tes poligraf dan pengalaman kerjanya. Dibutuhkan waktu yang lama untuk menguasai keahlian ini, dan seorang poligrafis yang kurang terlatih dapat menghasilkan hasil tes yang tidak akurat.
Rawan Pada Pengaruh Factor Lain
Jenis aktivitas yang dilakukan oleh seseorang sebelum mengambil tes poligraf dapat mempengaruhi hasil tesnya. Misalnya, seseorang yang merokok atau minum alkohol dapat mengubah aktivitas fisiknya secara signifikan, dan ini dapat menghasilkan hasil tes yang salah atau tidak akurat.
Tekanan dalam Tes
Seorang yang mengambil tes poligraf mungkin merasa stres, atau ada tekanan tertentu dalam tes itu sendiri, yang mungkin dapat mempengaruhi akurasi hasil tes. Tekanan ini biasanya dapat menyebabkan pekerjaan yang kurang, pernapasan yang tidak reguler atau berbagai ketidaksesuaian pada data terkait yang diperoleh.
Tidak Dapat Membedakan Intensitas Kebohongan
Meskipun tes poligraf dapat mengetahui seseorang sedang berbohong atau Tidak, tes ini tidak dapat membedakan kebohongan yang intens dengan yang ringan. Hasil tes ini hanya menunjukkan seseorang berkata jujur atau sedang berbohong, namun tidak dapat membuktikan kebohongan itu sejauh apa.
Kesimpulan
Meskipun Tes Poligraf masih digunakan secara luas, Anda harus mempertimbangkan dengan hati-hati sebelum menggunakan tes ini untuk menilai kepercayaan orang lain. Dalam beberapa kasus, tes poligraf mungkin dapat memberikan hasil yang akurat, namun dalam kasus lain, tes ini tidak dapat diandalkan. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan sisi negatif dan positif dari tes ini sebelum Anda memutuskan untuk menggunakannya.