Heboh Pemuda di Lampung Perkosa Ibu dan Adik Kandung

Kasus pemerkosaan yang melibatkan pemuda di Lampung terbaru ini lagi-lagi menuai kecaman dari para netizen. Kasus pemerkosaan yang menyentuh ranah keluarga ini membuat publik di Lampung geger.
- Kejadian Pemerkosaan
- Penangkapan
- Reaksi Masyarakat
- Upaya Pencegahan
- Conclusion
- Permasalahan Kekerasan Seksual di Indonesia
- Kejadian Perkosaan oleh Pemuda di Lampung
- Dampak Kekerasan Seksual pada Korban
- Penyelesaian dalam Kasus Kekerasan Seksual
- Peranan Masyarakat Dalam Mencegah Kekerasan Seksual
- Kesimpulan
Kejadian Pemerkosaan
Berawal dari Pengaduan yang dilakukan oleh ibu berusia 50 an dan adik kandung yang masih berusia12 tahun. Perbuatan ini dilakukan oleh anak kandung dari korban, tepatnya pada Rabu, 7 April 2021, di rumah mereka di Tegal Gading, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara.
Dilansir dari berbagai sumber, pelaku yang berinisial SU (35 tahun) mabuk dan memaksa istrinya untuk menonton film bokep. Ketika istrinya menolak, SU pergi meninggalkan rumah dan mengunci pintu kamarnya, sehingga tidak dapat dibuka oleh siapapun.
Lalu, pelaku beralih ke kamar anak tirinya yang masih duduk di bangku sekolah, dan memaksa korban untuk menonton film porno bersama-sama.
Pelaku tidak berhenti sampai di sini, kemudian pelaku menganiaya dan memerkosa istri dan anak kandungnya sendiri hingga kejang-kejang.
Tidak hanya itu, pelaku juga sempat mengancam korban jika kejadian ini sampai di luar rumah dan dilaporkan kepada orang-orang, maka pelaku akan memberikan obat bius kepada korban yang dapat mematikan korban.
Penangkapan
Alhamdulillah, Pihak Kepolisian melalui Polres Lampung Utara telah mengamankan pelaku pada hari Senin, 12 April 2021 di Lampung Utara.
Selain pelaku, polisi juga turut mengamankan barang bukti berupa 1 baju kaos warna putih, 1 celana pendek warna hitam, 1 handuk warna merah marun, dan 1 buah bantal warna coklat.
Reaksi Masyarakat
Dengan adanya kasus kekerasan seksual, masyarakat Lampung merasa prihatin dan geram. Kasus ini menjadi bukti nyata bahwa kekerasan seksual masih menjadi masalah yang belum sukses ditangani dan diatasi dengan baik oleh negara dan pihak-pihak terkait.
Banyak masyarakat yang menuntut adanya hukuman yang berat bagi pelaku demi memberikan efek jera untuk menurunkan angka kekerasan seksual. Selain itu, korban juga diharapkan mendapatkan perlindungan dan perawatan medis yang layak.
Berbagai kalangan masyarakat, mulai dari tokoh agama, politisi, dan masyarakat umum turut memberikan berbagai tanggapan dan dukungan untuk berbagai upaya dalam memberantas kekerasan seksual.
Upaya Pencegahan
Pencegahan kekerasan seksual bisa dimulai dari lingkup keluarga. Keluarga harus mampu menerapkan nilai-nilai agama dan moral yang baik agar terhindar dari perilaku kekerasan seksual.
Lalu, pemerintah perlu menerapkan kebijakan yang lebih tegas dan menggandeng masyarakat sebagai agen perubahan. Ciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari tindak kekerasan seksual.
Lebih jauh lagi, pendidikan tentang perilaku yang baik dan buruk terhadap kekerasan seksual perlu diperkenalkan dan disosialisasikan sejak dini. Sekolah dan lembaga pendidikan dapat memainkan peran penting dalam hal ini.
Conclusion
Permasalahan Kekerasan Seksual di Indonesia
Kekerasan Seksual merupakan permasalahan yang sering terjadi di Indonesia. Setidaknya ada sembilan kasus kekerasan seksual yang terjadi setiap harinya di Indonesia. Kasus tersebut bisa terjadi di dalam rumah atau tempat-tempat umum. Beberapa kasus kekerasan seksual bahkan menjadi perbincangan masyarakat dan menjadi viral di media sosial karena kekejaman atau kebrutalan pelakunya. Seperti halnya kasus pemuda di Lampung yang memperkosa ibu dan adiknya.
Kejadian Perkosaan oleh Pemuda di Lampung
Kasus yang heboh ini terjadi di Lampung saat seorang pemuda berinisial AH (19) memperkosa ibu dan adiknya di rumahnya sendiri. Pemuda ini telah melancarkan aksinya pada pagi hari ketika saudara perempuan dan ibunya sedang tidur. Pelaku memulai tindakannya dengan menodongkan seperangkat pisau dapur dan menyuruh ibu dan adiknya untuk menuruti kemauannya.
Lalu, AH memperkosa ibu dan adiknya secara bergantian. Kejadian tersebut berlangsung selama beberapa bulan. Sampai akhirnya, AH ketahuan oleh keluarganya. Keluarga pelaku yang merasa tidak terima dengan aksi AH tersebut melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Setelah dilakukan pemeriksaan, AH pun akhirnya ditangkap dan dijebloskan ke penjara.
Dampak Kekerasan Seksual pada Korban
Kasus kekerasan seksual seperti yang dialami oleh ibu dan adik AH tersebut memiliki dampak yang sangat besar bagi para korban. Akibat dari kejadian tersebut, korban akan merasa cemas, takut, dan hilang rasa percaya dirinya.Kecemasan yang dirasakan korban dipicu oleh rasa takut bahwa peristiwa tersebut akan terulang kembali. Kurangnya rasa aman dan kerentanan terhadap serangan semacam ini merupakan hal yang sangat mempengaruhi aktivitas harian korban setelah peristiwa tersebut.
Korban juga akan mengalami gangguan pada kesehatan fisik dan mentalnya. Gejala-gejala yang akan muncul antara lain gugup, insomnia, depresi, dan tindakan bunuh diri. Bagi korban yang masih anak-anak, efek psikologis yang dialaminya akan sangat mempengaruhi kehidupannya di masa depan.
Penyelesaian dalam Kasus Kekerasan Seksual
Penyelesaian dalam kasus kekerasan seksual memang menjadi sorotan masyarakat karena pelaku kasus kekerasan seksual terkadang tidak mendapatkan hukuman yang berat. Pemerintah Indonesia pernah mengeluarkan Peraturan Kepolisian Republik Indonesia (Perkap) No. 1/2012 tentang Penanganan Tindak Pidana Kekerasan Seksual dan Pengamanan Korban. Peraturan ini mengatur mekanisme penanganan korban kekerasan seksual secara tepat dan cepat.
Selain itu, langkah lain yang dapat ditempuh adalah dengan mencari bantuan pada lembaga yang memiliki kapasitas untuk menangani kasus kekerasan seksual seperti Komnas Perempuan atau Yayasan Pulih. Di sana, korban bisa mendapatkan perawatan medis, psikologis atau konseling dan pemulihan hak-haknya sebagai korban kekerasan seksual.
Adapun untuk kasus pelaku yang telah melakukan aksi kekerasan seksual, tersedia beberapa hukuman seperti pidana mati, hukuman penjara seumur hidup, hingga hukuman penjara selama puluhan tahun. Pemilihan hukuman yang tepat untuk pelaku diharapkan dapat menjadi efek jera bagi pelaku dan mencegah terjadinya tindakan serupa dari pelaku lainnya.
Peranan Masyarakat Dalam Mencegah Kekerasan Seksual
Masyarakat memegang peranan penting dalam mencegah kasus kekerasan seksual. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah:
- Meningkatkan kesadaran dan memantau perilaku anak dan orang terdekat.
- Ketahui apa saja tindakan-tindakan yang bisa berujung kekerasan seksual dan ajak orang-orang terdekat untuk berbicara mengenai perihal itu.
- Jangan tinggalkan anak dan remaja terlalu lama sehingga mereka kesepian dan rentan dijadikan target predator.
- Terlibat dalam kampanye pencegahan kekerasan seksual atau menjadi pengajar dalam tempat pendidikan dan lingkungan pemuda.
Kesimpulan
Kekerasan Seksual adalah masalah serius yang terjadi di Indonesia. Setiap harinya ada sembilan kasus kekerasan seksual yang terjadi. Sebuah kekerasan seksual dapat merusak kesehatan mental dan fisik korban dan meninggalkan dampak yang jangka panjang. Kita dapat membantu mencegah kasus kekerasan seksual dengan meningkatkan kesadaran, melibatkan diri dalam kampanye pencegahan, dan tetap waspada terhadap tindakan di sekitar kita. Kami berharap pelaku dari kasus yang dilakukan oleh AH dapat dihukum sesuai dengan prosedur penegakan hukum yang berlaku agar hal serupa tidak terjadi di kemudian hari dan sebagai jaminan bagi keberlangsungan moralitas dan nilai-nilai sosial masyarakat Indonesia.
Baca Juga :



































