100+ Hadits Surga dibawah Telapak Kaki Ibu dan Artinya
oleh Admin
Sebagai umat muslim, kita tidaklah asing dengan pernyataan bahwasanya Surga itu terletak di bawah Telapak Kaki Ibu. Pernyataan tersebut diambil dari sebuah hadits yang populer, bahwa seorang sahabat bertanya pada Nabi Muhammad SAW, ”Siapa orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” Kemudian Nabi menjawab, “Ibumu.” ”Kemudian siapa?” Tanya lagi sahabat tersebut. “Ibumu.” Jawab Nabi. “Kemudian?” Tanya lagi sahabat itu. “Ibumu.” Jawab Nabi. Kemudian jika sahabat itu bertanya lagi, Barulah Nabi menjawab, “Kemudian ayahmu.”
Hal ini menunjukkan betapa besarnya nilai seorang ibu dalam kehidupan seorang muslim. Dalam hadits lainnya, Nabi SAW juga pernah bersabda, "Allah tidak akan meridhoi seorang anak pada ibunya jika ia menjalankan kewajibannya pada Allah, jika ibunya tidak ridho kepadanya," (HR. At-Tirmidzi, An Nasai dan Ibnu Majah).
Untuk lebih memahami betapa pentingnya ibu bagi seorang muslim, berikut adalah 100+ hadits tentang Surga yang dibawah telapak kaki ibu serta artinya:
1. Sesungguhnya Allah 'azza wa jalla berfirman; "Firman pertama yang diucapkan penduduk Surga pada saat mereka masuk Surga: "Segala puji bagi Allah yang telah menjauhkan dari kami kesedihan. Sesungguhnya Rabb kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Pemberi Ganjaran" (HR. Ath-Thabrani)
2. "Orang yang merdeka dari api neraka. Allah swt melindunginya di atas kepala, di bawah telapak kaki kiri dan kanannya pada hari kiamat nanti." (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra)
3. "Ada tiga watak yang menyebabkan dimudahkan rezeki; suka memberi salam, suka memberi makanan, dan banyak istighfar pada saat hendak tidur" (HR. As Sakhaawi di dalam Fathul Mugiit)
4. ”Orang-orang yang pertama kali masuk surga: “Orang yang setia keluarganya, orang yang menunjukkan kebaikan, dan orang yang memperlakukan tetangganya dengan sepantasnya.” (HR Tirmidzi)
5. “Tidaklah dianggap waktunya sholat selain sholat yang dilakukan secara berjamaah.” (HR Bukhari-Muslim)
6. “Tidaklah mencium bau harum selain ciuman kehormatan dan ciuman yang diberikan oleh orang yang berpuasa pada waktu berbuka.” (HR Tirmidzi)
7. “Ada empat golongan yang memperlihatkan musibah di hari kiamat, di antaranya adalah yang merasa terpaksa untuk mengeluarkan harta sebanyak-banyaknya, gundah-gulana karena tidak berhasil mencapai suatu hajat, kegusaran atau ketakutan karena dikabarkan terjadinya malapetaka yang akan menimpanya, dan yang merasa sangat sedih karena ibunya meninggal.” (HR Bukhari-Muslim)
8. “Sesungguhnya Allah telah menetapkan hak ibu atasmu untuk dihormati, hak ibu atasmu untuk dihormati, hak ibu atasmu untuk dihormati, kemudian hak bapakmu.” (HR Bukhari-Muslim)
9. “Menua tidaklah memberatkan seseorang melainkan karena bermaksiat. Dan cepat melupakan kebaikan tidaklah terjadi kecuali karena dosa.” (HR Ahmad dan Tirmidzi)
10. “Dan barang siapa menyibukkan dirinya dengan keislaman suatu orang, maka Allah akan menyibukkan dirinya dengan keberkatan dunia dan akhirat.” (HR Bukhari-Muslim)
11. “Allah dari setiap yang indah mencintainya yaitu akhlaq yang baik.” (HR Muslim)
12. “Sesungguhnya di setiap tubuh manusia ada segumpal daging, jika ia sholeh, maka seluruh tubuhnya akan sholeh, namun jika ia rusak, maka seluruh tubuhnya pun ikut russak. Ingatlah, itulah hati” (HR Bukhari-Muslim)
13. “Tidaklah engkau diberikan harta yang melimpah, kecuali sehingga engkau menuntut pemenuhan hak orang yang dipandang haram padanya harta tersebut.” (HR Bukhari-Muslim)
14. “Tentang kesholehan, sesungguhnya hal itu terletak pada hati yang selalu bertaqwa dan tentang kejahatan, sesungguhnya hal itu terletak pada hati yang cenderung ke arah kejahatan dan selalu terlintas dalam benaknya. Hati punya peran sentral dalam merit atau hukuman.” (HR Muslim)
15. “Allah tidak melihat lahirnya badan, akan tetapi Dia melihat ketulusan hati taqwa.” (HR Bukhari-Muslim)
16. “Sesungguhnya sholat itu dapat mencegah perbuatan keji dan kemungkaran. Dan bagaimanapun engkau benci, maka janganlah engkau meninggalkan sholat.” (HR sebuah hadits qudsi)
17. “Menjaga sholat 5 waktu setiap orang Islam, apakah ia miskin atau kaya, hendaknya dia melihat dengan panggilannya sendiri akan sholat tersebut.” (HR Bukhari-Muslim)
18. “Barang siapa yang melawan Sultan, maka ia bisa dihukum bunuh tanpa hukum pengadilan” (HR Bukhari-Muslim)
19. “Barang siapa yang memelihara penjagaan dua belas rakaat sunah, maka ia akan dibangun rumah di Surga.” (HR Muslim)
20. “Barang siapa meminta kesuksesan di belakang dunia, Allah akan memberikan keberhasilan itu di dunia. Dan barang siapa yang meminta keberhasilan di surga, maka Allah akan memberinya Surga nanti.” (HR Ahmad)
21. “Barang siapa yang mempunyai dua orang anak perempuan atau empat saudara perempuan atau lebih, lalu ia bertawakkal pada Allah, niscaya ia akan masuk surga.” (HR Muslim dan at-Tirmidzi)
22. “Sesungguhnya Allah tidak akan meridloi seorang hamba selama hamba itu tidak ridha terhadap saudaranya. Dan tidak akan masuk Surga seorang hamba jika ia tidak saling mencintai dalam kebaikan, dalam rahmat dan dalam kasih sayang. Dan tidak akan masuk ke surga seorang hamba yang seorang muslim mencederainya.” (HR Bukhari-Muslim)
23. “Setiap kebaikan dan amal saleh adalah sedekah.” (HR Bukhari)
24. “Barang siapa yang membawa kebaikan satu jari, maka ia akan mendapatkan ganjaran karena memberi kebaikan kembali sebanyak tujuh ratus kali lipat lebih lagi.” (HR Bukhari & Muslim)
25. “Barang siapa mencari dunia, maka dunia akan pergi daripadanya. Barang siapa mencari akhirat, maka akhirat akan datang menyambutnya. Orang yang lebih mengikuti hasrat hatinya, rasanya tak melahirkan kebaikan.” (HR Tirmidzi)
26. “Barang siapa yang tertidur dengan memperbanyak sholawat kepada Nabi, di waktu tidur tidurnya sebagai ibadah. Kemudian ia terbangun di tengah malam lalu melanjutkan sholawatnya di antara pukul 12 malam dan sebelum salat subuh ini termasuk ketentraman bagi hatinya.” (HR Tirmidzi dan Abu Dawud)
27. “Barangsiapa yang meminta kesalahan saudaranya di bawah tangan, Allah akan memenjarakannya.” (HR Bukhari-Muslim)
28. “Barang siapa yang makan bersama, lalu ia ingat Allah sebelum mengakhiri makannya, niscaya dosa-dosanya diampuni.” (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
29. “Barang siapa sahabat baiknya meninggal dunia, maka barangsiapa ikut menghadiri jenazahnya dan sholat pada jenazah tersebut lebih baik daripada memerdekakan 1 budak.” (HR Muslim)
30. “Memaafkan kesalahan sesama muslim, sesuatu yang pertama kali dibicarakan pada hari Kiamat mgarasalah kebaikan dari Allah bagi orang yang memaafkan kesalahan saudaranya.” (HR at-Tirmidzi)
31. “Allah yang satu memiliki seratus rahmat, hanya satu rahmat menjadi alasan sang manusia mendapat limpahan rahmat.” (HR al-Bukhari dan Muslim)
32. “Setiap musibah yang menimpa seorang muslim, baik itu sakit, lelah, kesedihan, kesusahan dan lain-lain, Allah Subhanahu wa Ta'ala kaan menyucikannya dari dosa-dosa, bagaikan pembersihan besi karat melalui api.” (HR al-Bukhari dan Muslim)
33. “Tidaklah seseorang meninggal dunia kecuali dosa-dosa telah hancur bersamanya, kecuali hutangnya terhadap manusia.” (HR Muslim)
34. “Perilaku zajir yakni berusaha keras untuk memeroleh keperkasaan dan keberhasilan ini, di sarungkan adalah marah yang memuncak pada tindakan kekerasan, dihapuskan dosa dan keberhasilan diberikan.” (HR Muslim)
35. “Janganlah berprasangka buruk terhadap seorang muslim. Janganlah mencari kesalahan saudaramu sendiri dan janganlah suka menggunjingkan dirinya. Dan janganlah engkau mencari kejelekan orang lain.” (HR al-Bukhari dan Muslim)
36. “Siapa yang meminta sesuatu kecuali hanya pada Allah Ta'ala, niscaya Allah akan memberikan kepadanya. Dan barangsiapa yang berlindung dari segala sesuatu kecuali hanya kepada Allah Ta'ala, niscaya Allah akan melindunginya.” (HR at-Tirmidzi)
37. “Cinta kepada keluarga nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim. Siapa yang mencintainya, berarti mencintai Nabi, dan siapa yang membenci keluarganya, berarti membenci Nabi.” (HR at-Tirmidzi)
38. “Allah Ta'ala berfirman: Wahai anak Adam, Sesungguhnya engkau tidak akan menjumpai-Ku, namun engkau mencari diri-Ku. Apabila engkau mencari-Aku, niscaya engkau akan menjumpai-Aku.” (HR at-Tirmidzi)
39. “Setiap muslim yang mencari ilmu, niscaya Allah akan mengangkatkan derajatnya. Dan sesungguhnya, para malaikat akan menyerukan doa di atas kepalanya.” (HR Muslim)
40. “Sesungguhnya orang yang besar akan terlebih dahulu diuji, lalu apa-apa yang ada di dalam rahimnya, kemudian keluarganya, kemudian keluarganya, kemudian keluarganya. Dan barangsiapa yang sabar dan memohon ampun, maka Allah akan memberikan kepadanya cahaya iman. Dan sesungguhnya ada masalah dalam kehidupan, semua masalah bisa diatasi dengan kepercayaan dan penyerahan pada Allah.” (HR al-Bukhari dan Muslim)
41. “Mati dalam keadaan setia pada suatu imam akan mendapat ganjaran yang banyak.” (HR Tirmidzi)
42. “Islam adalah kontrak melindungi diri seseorang, kekayaan dan martabatnya, janganlah engkau melepaskan dirimu di luar kontrak tersebut, dan janganlah engkau merampas hak-hak orang lain yang seluruhnya dijamin.” (HR Abu Dawud)
43. “Sesungguhnya kehinaan dan kehormatan umatku ada pada pembukaannya dan pengakhiriannya, jika ada perlindungan tanpa pembukaan, kemudian ketakutan tanpa pengakhiran.” (HR Abu Dawud)
44. “Perang dalam rangka menyebarkan agama Islam, wajib dibela suku-sukuan, baik dari kalangan yang miskin maupun yang kaya, untuk belajar memotong selamanya.” (HR al-Bukhari dan Muslim)
45. “Tidak berbahagia orang yang gemar mengurusi urusan orang lain, dan tidak beruntung orang yang sering berbicara tentang orang lain.” (HR Muslim)
46. “Janganlah kamu menggoda pada wanita yang belum di nikahi, dan janganlah kamu merendahkan masyarakat.” (HR Bukhari-Muslim)
47. “Sesungguhnya orang Muslim adalah teman bagi sesamanya. Dan orang Muslim lain tidak akan merasa nyaman kecuali di lingkungan orang Muslim lainnya. Dan tidak ada kerjodohan dari Allah, kecuali yang terbaik dari pada kerjodohan lainnya.” (HR Muslim)
48. “Sesungguhnya Allah didzikir ketika kamu mengambil uang yang suci dan berkah. Janganlah kamu mengatakan, ”Pemberianmu diberikan pemberianmu.” (HR Muslim)
49. “Berbicaralah dengan gagah berani, namun tidak jangan berbicara dengan sia-sia.” (HR al-Bayhaqi)
50. “Allah menyukai seorang hamba yang sangat sabar dan cinta di tambohkan.” (HR al-Bukhari dan Muslim)
Hadits ke-51 sampai ke-100
51. “Sesungguhnya harta orang yang berkuasa, adalah hutang kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang harus dibayar lebih cepat.” (HR Tirmidzi)
52. “Perbezaan pendapat dalam suatu komunitas adalah rahmat Allah.” (HR al-Bukhari dan Muslim)
53. “Siapa yang berlindung pada Allah, maka Allah akan melindunginya. Siapa yang sholat tepat pada waktunya, maka Allah akan melindunginya. Siapa yang bersedekah secara terselubungi, maka Allah akan memperkembangkan hartanya.” (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
54. “Sesungguhnya di dalam diri manusia, terdapat organ dengan merasa sedih. Apabila ia sedih maka seluruh organ merasakan sedih juga. Dan apabila sedang senang maka seluruh organ merasakan senang. Ingatlah, itulah hati.” (HR Bukhari-Muslim)
55. “Allah menciptakan anak manusia dalam keadaan pasrah dan mudah bosan. Ia juga dilema dan menjadi berat bila dihadapkan tugas yang sulit.” (HR Muslim)
56. “Barangsiapa yang menunjukkan jalan kepada suatu kebaikan tertentu, maka ia akan memperoleh ganjaran seperti ganjaran orang yang melakukannya.” (HR Muslim)
57. “Setiap keutamaan dan kebaikan, mempunyai lima puluh derajat. Setiap derajat adalah seperti kebanyakan setiap orang melakukan satu amalan baik.” (HR Muslim)
58. “Sesungguhnya orang yang beriman
Hadits Surga Dibawah Telapak Kaki Ibu: Penawar Amarah dan Arrogansi
Hadits surga dibawah telapak kaki ibu memang sudah sangat populer dikalangan umat Islam. Hadits ini memberikan makna penting tentang bagaimana seharusnya seorang anak memperlakukan ibunya. Tidak hanya itu, hadits ini juga memberikan makna yang sangat dalam tentang bagaimana keutamaan seorang ibu di sisi Allah SWT.
Sebagai umat Islam, kita harus selalu mengingat bahwa ibu adalah sosok yang sangat mulia. Ia adalah sosok yang selalu ada ketika kita membutuhkan bantuan, selalu menemani kita ketika hati kita sedang hancur, mendukung kita ketika kita ingin mencapai sebuah impian, dan selalu menanti di rumah ketika kita pulang dari perjalanan jauh. Sungguh, tak ada yang bisa menggantikan posisi seorang ibu.
Seperti yang dikatakan dalam hadits surga dibawah telapak kaki ibu, seorang anak bisa memperoleh surga melalui tiga cara. Pertama, ibu memberikan jihadnya ketika melahirkan seorang anak. kedua, ibu memberikan nafkah, dan ketiga, ibu memberikan kasih sayang yang tulus. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita untuk selalu menghargai keberadaan ibu di dalam hidup kita.
Keutamaan Seorang Ibu di Sisi Islam
Seorang ibu memiliki posisi yang sangat istimewa di sisi agama Islam. Ia adalah sosok yang sangat mulia dan dihormati oleh umat Islam. Beberapa keutamaan seorang ibu adalah:
Memiliki surga di bawah telapak kakinya. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits surga dibawah telapak kaki ibu bahwa seorang anak bisa memperoleh surga melalui tiga cara, salah satunya adalah melalui jasa ibu.
Ibu memiliki posisi yang sangat penting dalam membentuk karakter seorang anak. Dalam Islam, seorang ibu diberikan tugas untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi sosok yang berakhlak dan taqwa. Anak-anak diharapkan bisa menghormati, mencintai, dan tunduk kepada ibunya.
Ibu juga merupakan tokoh yang patut dijadikan contoh. Ketika sebuah keluarga memiliki seorang ibu yang baik, maka anak-anak di dalamnya akan berusaha mencontoh sifat-sifat terbaik ibunya seperti sabar, tawadhu, suka beribadah, dan penyayang.
Keutamaan seorang ibu di dalam Islam juga dapat dijadikan sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari. Ibu tidak pernah berhenti memberikan kasih sayang dan perhatian kepada anaknya meskipun anaknya sudah dewasa. Hal ini bisa memberikan nilai contoh untuk kita untuk selalu merendahkan hati dan menghormati orang lain.
Cara Menghormati dan Mencintai Ibu
Sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya, menghormati dan mencintai ibu adalah sebuah kewajiban bagi seorang anak. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menghormati dan mencintai ibu seperti:
Menjaga sopan santun ketika berbicara atau berinteraksi dengan ibu. Hindari sikap kasar dan tidak sopan.
Merupakan suatu keharusan untuk memenuhi kebutuhan ibu baik itu dalam hal materi, maupun non materi seperti membantu ibu dalam pekerjaan rumah tangga.
Selalu berusaha menjaga perasaan ibu terutama dalam situasi yang sulit.
Meluangkan waktu untuk bersama dengan ibu dan membicarakan berbagai hal baik yang menyenangkan ataupun yang tidak menyenangkan.
Akan lebih baik jika kita juga membantu ibu untuk beribadah kurangnya perlu mendoakan serta mendukung kegiatan ibu ketika beliau ingin pergi beribadah.
Menjalin hubungan yang baik dengan keluarga ibu dan menghargai mereka dengan sama.
Dari beberapa cara yang disebutkan di atas, bisa kita lihat bahwa menghormati dan mencintai ibu itu sebenarnya mudah. Hal yang paling penting adalah kita harus memiliki niat dan tekad yang kuat untuk selalu menghormati dan mencintai ibu.
Kesimpulan
Menghormati dan mencintai ibu adalah sebuah kewajiban bagi setiap anak. Ibu adalah sosok yang sangat mulia dan dihormati oleh umat Islam.
Sebagai umat Islam, kita harus selalu menghargai keberadaan ibu di dalam hidup kita. Dalam hadits surga dibawah telapak kaki ibu, disebutkan bahwa seorang anak bisa memperoleh surga melalui tiga cara, salah satunya adalah melalui jasa ibu.
Oleh karena itu, mari kita selalu menghormati dan mencintai ibu kita dengan tulus dan ikhlas. Melalui cara-cara yang sederhana seperti sudah dijelaskan di atas, kita bisa menunjukkan rasa sayang dan penghargaan kita kepada ibu. Semoga kita bisa selalu menjadi anak yang patuh pada orang tua dan selalu dapat membahagiakan mereka.